Bersin adalah keluarnya udara semi otonom yang terjadi dengan keras lewat hidung dan mulut. Istilah medis untuk bersin adalah sternutatory reflex. Saat seseorang bersin, maka lender atau benda-benda asing yang ada di saluran pernapasan akan keluar dengan kecepatan sekitar 161 km/jam. Weew, awas jangan dekat-dekat! Nanti nular tuh.. Haha, kidding. Bersin merupakan suatu refleks yang positif karena berguna membersihkan saluran pernapasan dari benda asing yang menggangu.
Proses bersin dimulai saat hidung terpapar rangsangan fisik tertentu, seperti debu dan asap. Bersin juga terjadi ketika saraf hidung mendapat rangsangan mengejutkan seperti bau menyengat, udara dingin, atau reaksi alergi. Rangsangan ini menginformasikan kepada suatu bagian di otak yang disebut pusat bersin (sneeze center) bahwa ada sesuatu yang harus dikeluarkan dari saluran pernapasan. Selanjutnya, otak akan mengirimkan pesan ke beberapa kelompok otot. Otot-otot dan urutan kontraksinya, yaitu otot abdomen, otot dada, otot diafragma, otot pita suara, otot belakang tenggorokan, dan otot kelopak mata.
Lalu, mengapa saat bersin, mata kita selalu terpejam? | Kenapa gitu? | Kasih tau nggak ya?! OK deh, saya kasih tau. Selama kita bersin, akan terjadi tekanan tambahan yang luar biasa pada berbagai organ tubuh, seperti perut, dada, leher, wajah, dan mat. Pada mata, tekanan ini akan membuat mata merasa tidak nyaman. Akibatnya, secara refleks seorang akan memejamkan matanya saat bersin sebagai bentuk perlindungan. Respon memejamkan mata ini terjadi secara spontan, otomatis, dan tidak bisa dikontrol.
Bersin tidak hanya membuat mata terpejam, tetapi juga membuat wajah menegang. Selain itu, bersin memicu perubahan tekanan di dada yang dapat merangsang saraf vagus sehingga denyut jantung melambat. Kondisi inilah yang menjelaskan mengapa bersin membuat jantung berhenti berdetak dalam sekejap. Bukan berhenti selamanya kok, cuma sebentar aja. Beberapa orang mengucapkan syukur setelah bersin. Karena, saat bersin udara kotor atau penyakit dapat keluar dari sistem pernapasan kita. Sebagai contoh, orang Islam mengucapkan “Alhamdulillah” setelah bersin dan/ begitu pula orang Nasrani atau general-nya mengucapkan “God bless you” atau “Tuhan memberkatimu”.
Tetapi, ketika bersin hendaknya tidak mengarahkan wajahmu ke orang lain. Karena, orang tersebut dapat terkena udara kotor yang keluar dari hidung atau mulut. Jadi, ketika bersin, jangan tutup mulut, ya! Nanti penyakitnya masuk lagi deh, nggak bisa keluar. Haha.. Nggak lah, bercanda aja. Peace !
../)/)..................................
'(>^.^)> Semoga bermanfaat!
........................................
0 comments:
Post a Comment